Rabu, 06 Desember 2017

Kepribadian Manusia

0





Hallo, kembali lagi bersama saya. 

Saya seringkali memikirkan mengenai diri saya, siapa saya sebenarnya? Bagaimana cara agar saya bisa memecahkan yang hadir dalam hidup saya? Semua itu akan terasa sulit saat kita tidak tahu siapa diri kita sebenarnya. Maka dari itu, pada postingan kali ini saya akan berbagi mengenai kepribadia manusia.

Secara garis besar, kepribadian manusia itu dibagi menjadi 4 macam, yaitu Sanguinis, Koleris, Plegmatis, dan Melankolis.
Sanguinis -> dijuluki si ‘populer’ karena pandai persuasive dan ingin terkenal
Koleris -> dijuluki si ‘kuat’ karena sering dominan dan kompetitif
Plegmatis -> dijuluki si ‘cinta damai’ karena kesetiaannya dan menghindari konflik
Melankolis -> dijuluki si ‘sempurna’ karena perfeksionis dan serba teratur

SANGUINIS
                Kekuatan
-          Suka bicara
-          Secara fisik memegang pendengar, emosional, dan demonstrative
-          Antusias dan ekspresif
-          Ceria dan penuh rasa ingin tahu
-          Hidup di masa sekarang (tidak kuno)
-          Mudah berubah (banyak kegiatan/banyak keinginan)
-          Berhati tulus dan kekanak kanakan
-          Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
-          Umumnya hebat di permukaaan
-          Mudah berteman dan menyukai orang lain
-          Senang pujian dan ingin menjadi pusat perhatian
-          Menyenangkan dan dicemburui orang lain
-          Mudah memaafkan dan tidak menyimpan dendam
-          Mengambil inisiatif atau menghindar dari hal-hal serta kejadian yang membosankan
-          Menyukai hal-hal yang spontan
Kelemahan
-          Suara dan tertawa yang keras
-          Membesar-besarkan suatu hal atau kejadian
-          Susah untuk diam
-          Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain
-          Sering minta persetujuan, bahkan hal sepele
-          RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) atau pelupa
-          Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
-          Mudah berubah-ubah
-          Susah datang tepat waktu
-          Prioritas kegiatan kacau
-          Mendominasi percakapan, suka menyela, dan susah mendengarkan hingga tuntas
-          Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
-          Egoistis atau mementingkan diri sendiri
-          Sering berdalih dan mengulangi cerita yang sama
-          Konsentrasi ke ‘How to spend money’ daripada ‘how to earn money’

KOLERIS
                Kekuatan
-          Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
-          Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
-          Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran atau target
-          Bebas dan mandiri
-          Berani menghadapi tantangan dan masalah
-          “hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”
-          Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
-          Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
-          Membuat dan menentukan tujuan
-          Terdorong oleh tantangan
-          Tidak begitu perlu teman
-          Mau memimpin dan mengorganisasi
-          Biasanya benar dan punya visi ke depan
-          Unggul dalam keadaan darurat
Kelemahan
-          Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
-          Senang memerintah
-          Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
-          Menyukai kontroversi dan pertengkaran
-          Terlalu kaku dan kuat/keras
-          Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
-          Tidak suka yang sepele dan bertele-tele/terlalu rinci
-          Sering membuat keputusan tergesa-gesa
-          Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
-          Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
-          Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan)
-          Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
-          Mungkin selalu benar tapi tidak popular

PLEGMATIS
                Kekuatan
-          Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
-          Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
-          Tidak banyak bicara tapi cenderung bijaksana
-          Simpatik dan baik hati(sering menyembunyikan emosi)
-          Kuat di bidang administrasi dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
-          Penengah masalah yang baik
-          Cenderung berusaha menemukan cara termudah
-          Baik di bawah tekanan
-          Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
-          Rasa humor yang tajam
-          Senang melihat dan mengawasi
-          Berbelaskasih dan peduli
-          Mudah diajak rukun dan damai
Kelemahan
-          Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
-          Takut dan khawatir
-          Menghindari konflik dan tanggung jawab
-          Keras kepala dan sulit kompromi (karena merasa benar)
-          Terlalu pemalu dan pendiam
-          Humor kering dan mengejek
-          Kurang berorientasi pada tujuan
-          Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
-          Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
-          Tidak senang didesak-desak
-          Menunda-nunda atau menggantungkan masalah

MELANKOLIS
                Kekuatan
-          Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
-          Serius dan bertujuan, serta berorientasi pada jadwal
-          Artistic, musical, dan kreatif (filsafat dan puitis)
-          Sensitif
-          Mau mengorbankan diri dan idealis
-          Standar tinggi dan perfeksionis
-          Senang perincian/merinci, tekun, serba tertib dan teratur
-          Hemat
-          Melihat masalah dan mencari pemecahan kreatif
-          Kalau sudah mulai, dituntaskan
-          Berteman dengan hati-hati
-          Puas di belakang layar, menghindari perhatian
-          Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
-          Sangat memperhatikan orang lain
Kelemahan
-          Cenderung melihat masalah dari sisi negatif(murung dan tertekan)
-          Mengingat yang negatif dan pendendam
-          Mudah merasa bersalah dan memilki citra diri rendah
-          Lebih menekankan pada cara daripada tercapinya tujuan
-          Tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah
-          Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan
-          Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
-          Hidup berdasarkan definisi
-          Sulit bersosialisasi(cenderung pilih-pilih)
-          Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/yang menentang dirinya
-          Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
-          Rasa curiga yang besar (spektis terhadap pujian)
-          Memerlukan persetujuan
               
Nah, hanya sekian yang dapat saya kepada teman-teman semua, semoga bermanfaat ya.

Stockholm Syndrome

0




Stockholm Syndrome ‘mencintai walaupun disakiti’

Stockholm Syndrome, istilah ini bermula pada  kasus perampokan di sebuh Bank di Normalmstrong, Stockholm, Swedia. Perampok itu menyandera pegawai bank selama 6 hari. Namun uniknya setelah korban dibebaskan mereka tidak menuntut balik si perampok. Seorang sandera bahkan jatuh cinta dengan perampok hingga membatalkan pertunangannya dengan sang kekasih pada saat itu.

Awalnya korban membenci perampok tersebut dan menyadari bahwa mereka terancam, namun persepsi mereka berubah seiring berjalan hari. Apa penyebabnya? Hal ini terjadi karena selama proses penyanderaan terjalin keterikatan emosi (bonding) antara korban dan pelaku. Di fase awal, korban merasa stress dengan keadaannya yang terisolasi. Namun, saat mereka meresa tidak ada jalan keluar dan pasrah mereka mulai menerimanya sebagai kenyataan hidup.

Selam penyanderaan, pelaku membuat korban tak bisa berkomunikasi dengan dunia luar, sehingga satu-satunya tempat berkomunikasi adalah pelakau. Hingga persepsi korban berubah, bahwa hanya pelaku itulah yang paling mengerti keadaannya. Image paleku sudah berubah, dari penganiaya menjadi orang yang paling mengerti korban.

Stockholm Syndrome bukan hanya terjadi di dunia psikologis, dan bukan berarti tidak akan terjadi pada Anda. Kondisi ini ditemukan juga bila anda memilki pasangan yang posesif, misalnya ketika dia mulai menarik anda dari teman-teman anda dan mempersempit lingkungan social anda. Disini anda mulai merasa bahwa satu-satunya orang yang bisa menjadi teman berkomunikasi adalah hanya dia. Dalam kekangan tersebut, pasangan tidak ragu untuk mengancam dan menganiaya anda. Setelah menganiaya, pelaku akan meminta maaf dan mengkui betapa berharganya anda untuk dia.

Fase berikutnya mulai muncul rasa empati anda pada diri si pelaku. Anda mulai mersa anda-lah yang bertanggung jawab atas kondisi dia, dan anda tidak bisa meninggalkannya yang lemah dan insecure. Tiap kali anda dianiaya olehnya, anda selalu memaklumi perbuatan kasarnya tersebut karena anda merasa dia sedang sakit. Disini anda secara tidak sadar sudah mulai masuk ke lingkaran setan yang tidak akan pernah berhenti karena anda ingin memperbaiki dirinya yang tidak pernah berubah.

Jika anda sudah terjerat Stockholm Syndrome, akan sulit untuk ditolong karena untuk anda orang lain tidak mengerti pasangan dan hanya bisa menghakimi. Biasanya sudah tersadar dalam kondisi yang cukup kritis.dan korban yang berhasil terselamtkan biasanya membawa  efek trauma yang mendalam. Begitu miris ketika melihat statistik bahwa korban dari sindrom ini kebanyakn adalah wanita.

Jika orang itu adalah kamu, sadarkan dirimu sebelum terlambat. Dia tidak akan berubah hanya karena kamu bertahan.